CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 05 Mei 2013

Sifat Benda, Perubahan Sifat Benda dan Kegunaannya Kelas III Semester 1


Sifat Benda, Perubahan Sifat Benda dan Kegunaannya
Kelas III Semester 1

Standar Kompetensi :
1.    Memahami sifat-sifat, perubahan sifat benda dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar :
3.1          Mengidentifikasi sifat-sifat benda berdasarkan pengamatan meliputi benda padat, cair dan gas
3.2          Mendeskripsikan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk warna, atau rasa) yang dapat diamati akibat dari pembakaran, pemanasan, dan diletakkan di udara terbuka
3.3          Menjelaskan kegunaan benda plastic, kayu, kaca dan kertas

A.  Sifat-Sifat Benda
          Benda dapat dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut :
·         Benda padat, misalnya batu, kayu, besi, kertas
·         Benda cair, misalnya air, kecap, minyak tanah
·         Benda gas, misalnya udara
1.    Sifat-sifat Benda Padat

     Benda padat mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a.    Benda padat mempunyai ukuran dan bentuk tetap. Sebuah batu diletakkan di atas meja, kemudian dipindahkan ke dalam air ukurannya tetap. Batu itu tidak bertambah pendek atau bertambah panjang. Begitu pula bentuknya, batu itu tetap tidak mengalami perubahan.
b.    Benda padat mempunyai berat. Sebuah batu bila ditimbang akan tambak bahwa batu itu mempunyai berat, misalnya 1 ons atau 1 kg.
2.    Sifat-sifat Benda Cair

a.    Benda cair bentukya sesuai dengan tempatnya. Air yang dimasukkan ke dalam gelas, bentuknya seperti gelas. Air dalam ember bentuknya seperti ember. Air dalam botol bentuknya seperti botol.
b.    Benda cair isinya tetap. Air yang dimasukkan ke dalam gelas, kemudian dipindahkan ke dalam botol isinya tetap, tidak bertambah dan tidak berkurang.
c.    Benda cair mempunyai berat. Air yang dimasukkan ke dalam plastik kemudian ditimbang akan tampak bahwa air mempunyai berat.
d.   Permukaan benda cair yang tenang selalu mendatar. Air yang dimasukkan ke dalam gelas, ke dalam botol atau ke dalam ember permukaannya selalu datar.
e.    Benda cair mengalir ke tempat yang lebih rendah. Air yang dituang ke tanah akan mengalir ke tempat yang lebih rendah, bukan ke tempat yang lebih tinggi. Sungai mengalir dari daerah pegunungan ke daerah pantai.
3.    Sifat-Sifat Benda Gas

     Benda gas mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a.    Benda gas mengisi seluruh ruangan yang ada.
·      Bila kita meneteskan minyak wangi di atas telapak tangan maka seluruh ruangan akan mencium baunya.
·  Bila kita meniup balon, maka udara akan mengisi seluruh ruangan di dalam balon.
b.    Benda gas memiliki berat. Dua buah balon yang ditiup hingga menggembung kemudian ditimbang akan tampak sama berat. Tetapi bila salah satu balon dikempiskan, maka timbangan akan tidak seimbang. Udara dalam balon mempunyai berat.
B.   Perubahan Wujud Benda


          Benda dapat berubah wujudnya. Hal yang dapat menyebabkan benda berubah wujudnya misalnya suhu, yaitu panas atau dingin. Diantara benda yang berubah wujud itu ada yang dapat kembali ke wujud semula.
1.    Perubahan wujud benda karena panas.
a.    Perubahan wujud dari pada menjadi cair, disebut mencair.
Contoh :
·         Lilin yang dipanaskan akan menjadi cair.
·         Es yang berubah menjadi cair.
b.    Perubahan wujud cair menjadi uap, disebut menguap.
Contoh :
·         Air yang dimasak akan berubah menjadi uap
·         Minyak angin yang diteteskan akan menjadi uap
2.    Perubahan wujud benda karena dingin
a.    Perubahan wujud cair menjadi padat, disebut membeku.
Contoh :
·         Air didinginkan akan membeku menjadi es
·         Lilin cair yang didinginkan akan menjadi padat
b.    Perubahan wujud dari uap menjadi cair, disebut mengembun.
Contoh :
·         Uap yang didinginkan akan berubah menjadi embun.
·         Air adalah zat cair. Air yang didinginkan akan membeku menjadi es. Es adalah zat padat. Es dapat kembali ke wujud semula, yaitu menjadi cair. Perubahan wujud dari benda padat menjadi benda gas atau sebaliknya disebut menyublim, contoh : kapur barus.
          Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai perubahan wujud benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula. Perubahan wujud itu akan menghasilkan benda jenis baru, dan sifat perubahannya tetap. Hal yang menyebabkan terjadinya perubahan wujud benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula ada beberapa macam, diantaranya adalah pembakaran, pelapukan, dan pemasakan.
1.    Pembakaran

     Panas dari api dapat menyebabkan benda-benda terbakar. Benda-benda yang terbakar akan berubah bentuk menjadi benda jenis baru. Benda-benda itu tidak dapat kembali ke wujud semula.
     Kayu yang terbakar akan menghasilkan arang dan abu. Arang dan abu mepunyai wujud dan sifat yang lain dari pada wujud yang semula, yaitu kayu. Abu dan arang tidak akan pernah kembali menjadi kayu. Perubahan itu telah menghasilkan benda yang jenisnya baru dan bersifat tetap.
     Kertas yang dibakar akan menghasilkan benda jenis baru, yaitu abu dan asap. Abu dan asap merupakan benda jenis  baru yang bersifat tetap. Abu dan asap tidak akan pernah kembali menjadi kertas. Dalam hal ini terjadi perubahan wujud benda yang tidak dapat kembali ke wujud semula.
2.    Pelapukan

     Kayu yang terus-menerus terkena sinar matahari dan hujan akan mengalami pelapukan. Kayu itu lapuk, artinya rusak, rapuh dan mudah hancur. Kayu yang lapuk tidak dapat kembali ke wujud semula. Bahkan kayu yang lapuk tidak dapat lagi digunakan menjadi barang yang berguna.
     Pelapukan yang terjadi pada makanan dan buah-buahan disebut pembusukan. Makanan yang dibiarkan begitu saja dalam waktu yang lama akan membusuk. Makanan yang membusuk tidak dapat kembali ke wujud semula. Makanan itu rusak dan tidak dapat digunakan lagi.
     Hal-hal yang menyebabkan terjadinya permbusukan antara lain adalah sebagai berikut :
a.    Perubahan waktu.
   Makanan dan buah-buahan yang dibiarkan saja dalam waktu lama akan membusuk.
b.    Adanya hama dan penyakit.
  Hama dan penyakit yang berupa bakteri dan jamur menyebabkan makanan menjadi busuk.
c.    Peristiwa alami dalam benda itu sendiri.
   Artinya bagian-bagian dari makanan atau buah-buahan itu membusuk dengan sendirinya.
3.    Pembusukan.

     Bahan-bahan yang dimasak akan mengalami perubahan yang sifatnya tetap. Bahkan makanan yang sudah dimasak wujud dan sifatnya berbeda dari pada keadaan semula. Bahan-bahan itu tidak dapat kembali seperti semula.
     Beras yang dimasak akan menjadi nasi, wujud nasi berbeda dengan wujud beras. Beras yang semula berwujud kering dan keras, setelah menjadi nasi wujudnya menjadi lunak dan agak lengket.

C.  Sifat Bahan dan Kegunaannya
1.    Sifat bahan
a.    Sifat dan kegunaan kertas
     Kertas ada bermacam-macam jenis. Ada kertas yang sangat tipis, misalnya kertas tissu. Ada kertas yang sangat tebal, misalnya kertas karton. 
        Kertas mempunyai sifat mudah terbakar, tidak tahan terhadap air dan kurang kuat. Kelebihannya adalah bahwa kertas dapat didaur ulang sehingga tidak menimbulkan pencemaran.
    Jenis kertas disesuaikan dengan kegunaannya. Misalnya untuk menyerap keringat digunakan kertas tissu. Sedangkan untuk kemasan barang digunakan kertas karton.
b.     Sifat dan kegunaan plastik
      Platik ada bermacam-macam jenis. Ada plastik yang sangat tipis, misalnya plastik pembungkus gula. Ada plastik yang sangat tebal, misalnya plastik untuk jas hujan.
      Plastik mempunyai sifat ringan, kedap air, awet, dan tahan lama. Kekurangannya adalah bahwa plastik tidak dapat mengalami pembusukan, sehingga dapat menimbulkan pencemaran.
       Jenis plastik disesuaikan dengan kegunaannya. Untuk membungkus minyak cukup digunakan plastik yang tipis. Sedangkan untuk membuat jas hujan digunakan plastik yang tebal.
c.    Sifat dan kegunaan kain
    Kain ada bermacam-macam jenis, misalnya kain katun, tetron, sutera, dan kain wol. Kain-kain itu ada yang tipis, tebal, halus, kasar, lemas, dan ada pula yang kaku.
   Kain mempunyai sifat lentur, mudah dibentuk, dan ringan. Kekurangannya ialah bahwa kain tidak dapat membusuk, sehingga dapat menyebabkan pencemaran.
       Jenis kain disesuaikan dengan kegunaannya. Untuk membuat sapu tangan diggunakan kain yang tipis, lemas, dam dapat menyerap keringat. Untuk pakaian di daerah dingin orang memilih kain yang tebal, sehingga terasa hangat saat dipakai.
d.   Sifat dan kegunaan karet
        Karet mempunyai sifat lentur, tidak dapat pecah, dan kedap air. Kekurangannya ialah bahwa karet dapat meleleh karena panas dan tidak dapat membusuk, sehingga dapat menimbulkan pencemaran.
          Karet banyak digunakan untuk membuat bola, mainan anak-anak dan ban kendaraan.
e.    Sifat dan kegunaan logam
      Logam ada bermacam-macam jenis, misalnya besi, baja, alumunium, tembaga, kuningan, dan sebagainya. Logam mempunyai sifat kuat, tahan lama, dan kedap air. Logam juga merupakan penghantar panas dan penghantar listrik yang baik.
       Jenis logam disesuaikan dengan kegunaannya. Misalnya untuk alat-alat yang cepat menghantarkan panas digunakan alumunium. Untuk alat-alat yang menghantarkan listrik digunakan bahan dari tembaga. Sedangkan untuk bahan-bahan bangunan digunakan besi dan baja.
f.    Sifat dan kegunaan kaca
          Kaca mempunyai sifat kedap air dan tahan lama. Kekurangannya adalah bahwa kaca cukup berat, tidak tahan terhadap goncangan, tidak tahan terhadap suhu yang terlalu panas atau dingin. Kaca dibuat menjadi bahan gelas, kaca jendela, kaca rias, dan botol.
2.    Hubungan Sifat Bahan dan Kegunaannya
     Ada hubungan yang erat antara sifat bahan dan kegunaannya. Membuat suatu benda harus mengetahui sifat bahan yang akan digunakan :
     Kertas adalah benda yang tidak tahan terhadap air. Kertas ada bermacam-macam jenis yaitu :
·   Kertas yang mudah menyerap air ialah kertas tissue dan kertas buram.
·         Kertas yang agak sulit menyerap air ialah kertas tulis.
·         Kertas yang agak sulit menyerap air ialah kertas tulis
·         Kertas yang tidak mudah menyerap air misalnya karton.
     Kemasan makanan dan minuman dibuat dari bermacam-macam bahan sesuai dengan sifatnya.
·  Membungkus makanan kering untuk waktu sementara dapat digunakan kertas.
·   Membungkus minuman untuk waktu sementara digunakan plastik tips. 
·   Membungus makanan ringan untuk waktu yang lama digunakan plastik yang tebal.
·    Membungkus minuman, misalnya susu cair untuk waktu yang lama digunakan kertas yang dilapisi dengan alumunium.
·      Membungkus makanan yang mudah rusak, misalnya permen dan roti untuk waktu yang lama digunakan lembaran alumunium yang sangat tipis.
     Alat-alat rumah tangga ada bermacam-macam jenis. Alat-alat itu dibuat dari bermacam-macam bahan sesuai kegunaannya.
·  Alat-alat memasak seperti panci dan penggorengan dibuat dari alumunium. Karena alumunium dapat menghantarkan panas dengan baik dan ringan.
·     Alat-alat pengaduk seperti sendok dibuat dari campuran besi, karena harus kuat, tidak mudah patah, dan tidak meleleh karena panas.
·        Pegangan alat-alat memasak dan alat-alat pengaduk dibuat dari kayu atau plastik. Karena kayu dan plastik tidak menghantarkan panas, sehingga ketika dipegang tidak terasa panas.
·         Banyak alat-alat rumah tangga yang dibuat dari platik misalnya gelas, piring, tempat air, stoples, tempat sampah dan lain-lain.  Plastik dipilih untuk membuat alat-alat itu karena plsatik ringan, tidak mudah patah, dan kedap air.

Sumber :

Operasi Hitung Bilangan Kelas IV Semester 1


Operasi Hitung Bilangan
Kelas IV Semester 1

Standar Kompetensi :
1.      Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah

Kompetensi Dasar :
1.1  Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung
1.2  Mengurutkan bilangan
1.3  Melakukan operasi perkalian dan pembagian
1.4  Menggunakan penaksiran dan pembulatan
1.5  Memecahkan masalah yang melibatkan uang

A.    Mengidentifikasi Sifat Operasi Hitung
1.      Sifat pertukaran (Komutatif)
a.       Penjumlahan
1.      Apakah 1 + 3 hasilnya sama dengan 3 + 1 ?
2.      Apakah 4 + 6 hasilnya sama dengan 6 + 4 ?
3.      Apakah 7 + 9 hasilnya sama dengan 9 + 7 ?
Jawab :
1.      1 + 3 = 4
3 + 1 = 4
Jadi, 1 + 3 = 3 + 1
2.      4 + 6 = 10
6 + 4 = 10
Jadi, 4 + 6 = 6 + 4
3.      7 + 9 = 16
9 + 7 = 16
Jadi, 7 + 9 = 9 + 7
b.      Perkalian

1.                  Apakah 4 x 2 hasilnya sama dengan 2 x 4 ?
2.                  Apakah 5 x 7 hasilnya sama dengan 7 x 5 ?
3.                  Apakah 1 x 9 hasilnya sama dengan 9 x 1 ?
Jawab :
1.      4 x 2 = 8
2 x 4 = 8
Jadi, 4 x 2 = 2 x 4
2.      5 x 7 = 35
7 x 5 = 35
Jadi, 5 x 7 = 7 x 5
3.      1 x 9 = 9
9 x 1 = 9
Jadi, 1 x 9 = 9 x 1
Dalam penjumlahan dan perkalian bilangan berlaku sifat pertukaran / komutatif, yaitu
a + b = b + a
a x b = b x a

2.      Sifat Pengelompokan (asosiatif)
a.       4 + 6 + 8
b.      2 x 5 x 3
Jawab :
a.       4 + 6 + 8
Menjumlahkan dari kiri
4 + 6 + 8 = (4 + 6) + 8 = 10 + 8 = 18
Menjumlahkan dari kanan
4 + 6 + 8 = 4 + (6 + 8) = 4 + 14 = 18
Jadi, (4 + 6) + 8 = 4 + (6 + 8)
b.      2 x 5 x 3
Mengalikan dari kiri
2 x 5 x 3 = (2 x 5) x 3 = 10 x 3 = 30
Mengalikan dari kanan
2 x 5 x 3 = 2 x (5 x 3) = 2 x 15 = 30
Jadi, (2 x 5) x 3 = 2 x (5 x 3)
Dalam penjumlahan dan perkalian berlaku sifat pengelompokan / asosiatif, yaitu
(a + b) + c = a + (b + c)
(a x b) x c = a x (b x c)

3.      Sifat penyebaran (distributif)
Contoh :
Ema dan Menik pergi ke pasar buah membeli jeruk. Mereka masing-masing membeli 4 kg dan 5 kg. setiap kilogram terdiri atas 8 buah jeruk. Berapa banyaknya buah jeruk yang mereka beli ?
Jawab :
Cara 1
Banyaknya buah jeruk yang dibeli Ema dan Menik adalah
4 kg + 5 kg = 9 kg
Setiap kilogram jeruk terdiri atas 8 buah, maka banyaknya jeruk yang dibeli Ema dan Menik adalah
(4 + 5) x 8 = 9 x 8 = 72 buah
Cara 2
Banyaknya jeruk yang dibeli Ema 4 x 8 = 32 buah
Banyaknya jeruk yang dibeli Menik 5 x 8 = 40 buah
Banyaknya jeruk yang dibeli Ema dan Menik 32 + 40 = 72 buah
Jika ditulis dalam kalimat matematika menjadi
(4 x 8) + (5 x 8) = 32 + 40 = 72
Sehingga menurut cara 1 dan cara 2 dapat ditulis
8 x (4+5) = (8 x 4) + (8 x 5)
Sehingga sifat penyebaran / distributif perkalian terhadap penjumlahan dan perkalian terhadap pengurangan adalah
a x ( b + c) = (a x b) + (a x c)
a x (b – c) = (a x b) – ( a x c)

B.     Bilangan Ribuan

1.      Mengenal bilangan ribuan
      Bilangan yang terdiri dari 4 angka disebut bilangan ribuan. Nilai tempat dan nilai angka dari bilangan ribuan ditunjukkan oleh, bilangan 1.234 berikut ini :

Angka
Nilai tempat
Nilai angka
1
Ribuan
1.000
2
Ratusan
200
3
Puluhan
30
4
Satuan
4
     
      Bilangan 1.234 dibaca “Seribu dua ratus tiga puluh empat”. 1.000 + 200 + 30 + 4 bentuk penjumlahan dari nilai-nilai angka disebut bentuk panjang dari suatu bilangan.
2.      Mengurutkan dan membandingkan bilangan
Contoh :
Urutkan bilangan-bilangan 5.235 , 6.981 , 4.564
Jawab :
Dari yang terkecil
4.564 < 5.235 < 6.981
Dari yang terbesar
6.981 > 5.235 > 4.564

C.     Perkalian dan Pembagian Bilangan

1.      Melakukan operasi perkalian
Contoh :
Ema menpunyai 4 kaleng permen pemberian paman. Setelah di buka satu kaleng ternyata berisi 21 permen. Menurut paman semua kaleng isinya sama. Berapa banyaknya permen Ema pemberian paman ?
Jawab :
·         Dengan definisi perkalian sebagai penjumlahan yang berulah, maka bentuk perkalian tersebut dapat di tulis
4 x 21 = 21 + 21 + 21 + 21 = 84
·         Dengan perkalian langsung dapat ditulis
4 x 21 = 21 x 4 (sifat komutatif perkalian)
21 x 4 = 84
2.      Melakukan operasi pembagian
Contoh :
a.       Bagaimana cara membagi bilangan 20 dengan 5 ?
Dengan pengurangan secara berulang
20 – 5 = 15
15 – 5 = 10
10 – 5 = 5
5 – 5 = 0
Dalam operasi pembagian dapat ditulis
20 : 5 = 4
Pembagian tersebut dinamakan pembagian tanpa sisa
b.      Bandingkan dengan pembagian 20 oleh bilangan 6
20 – 6 = 14
14 – 6 = 8
8 – 6 = 2
Dalam operasi pembagian ditulis
20 : 6 = 3 (sisa 2)
Pembagian tersebut dinamakan pembagian bersisa
D.    Operasi Hitung Campuran
1.      Operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan
a.       456 + 167 – 308          = (456 + 167) – 308
                                    = 623 – 308
                                    = 315
b.      695 – 500 + 75            = (695 – 500) + 75
                                    = 195 + 75
                                    = 270
Operasi penjumlahan dan pengurangan adalah setingkat.
2.      Operasi hitung campuran perkalian dan pembagian
a.       28 x 10 : 4       = (28 x 10) : 4
                              = 280 : 4
                              = 70
b.      450 : 75 x 16   = (450 : 75) x 16
                        = 6 x 16
                        = 96
Operasi perkalian dan pembagian adalah setingkat.
3.      Operasi hitung campuran penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
a.       187 + 39 : 3     = 187 + (39 : 3)
                        = 187 + 13
                        = 200
b.      196 – 5 x 25    = 196 – (5 x 25)
                        = 196 – 125
                        = 71
E.     Pembulatan dan Penaksiran
1.      Pembulatan bilangan
a.       Pembulatan bilangan dari satuan terdekat
·         Perhatikan angka pada persepuluh (dibelakang koma)
·         Jika angka tersebut kurang dari 5 (1, 2, 3, 4) maka bilangan dibulatkan kebawah (dihilangkan). Contoh :
2, 3 dibulatkan menjadi 2
·         Jika angka tersebut paling sedikit 5 (5, 6, 7, 8, 9) maka bilangan dibulatkan ke atas (satuan ditambah 1). Contoh :
5, 7 dibulatkan menjadi 6
b.      Pembulatan bilangan dari puluhan terdekat
·         Perhatikan angka pada satuan
·         Jika angka tersebut kurang dari 5 (1, 2, 3, 4) maka bilangan dibulatkan ke bawah (dihilangkan). Contoh :
14 dibulatkan menjadi 10
·         Jika angka tersebut paling sedikit 5 (5, 6, 7, 8, 9) maka bilangan dibulatkan ke atas (puluhan ditambah 1). Contoh :
76 dibulatkan menjadi 80
2.      Menaksir hasil operasi hitung dua bilangan
Contoh :
Taksirlah hasil operasi hitung 1.650 + 73.150
Jawab :
1.650 dibulatkan menjadi 2.000
73.150 dibulatkan menjadi 73.000
Jadi, taksiran 1.650 + 73.150 adalah 2.000 + 73.000 = 75.000

Cara menaksir hasil operasi hitung :
a.       Taksiran atas : dilakukan dengan membulatkan ke atas bilangan-bilangan dalam operasi hitung. Contoh :
Tentukan hasil operasi hitung 22 x 58
Jawab :
22 dibulatkan ke atas menjadi 30
58 dibulatkan ke atas menjadi 60
Jadi, taksiran 22 x 58 adalah 30 x 60 = 1.800
b.      Taksiran bawah : dilakukan dengan membulatkan ke bawah bilangan-bilangan dalam operasi hitung. Contoh :
Tentukan hasil taksiran bawah dari operasi hitung 22 x 58
Jawab :
22 dibulatkan ke bawah menjadi 20
58 dibulatkan ke bawah menjadi 50
Jadi, taksiran 22 x 58 adalah 20 x 50 = 1.000
c.       Taksiran terdekat : dilakukan dengan membulatkan bilangan-bilangan dalam operasi hitung menurut aturan  pembulatan.
Contoh :
Tentukan hasil taksiran terdekat dari operasi hitung 22 x 58
Jawab :
22 menurut aturan pembulatan dibulatkan menjadi 20
58 menurut aturan pembulatan dibulatkan menjadi 60
Jadi, taksiran 22 x 58 adalah 20 x 60 = 1.200
F.      Menaksir Harga Kumpulan Barang
Contoh :
Di koperasi sekolah dijual beragam barang kebutuhan sekolah seperti buku, pensil, bolpoin dan penghapus. Daftar harga barang-barang di koperasi sekolah adalah sebagai berikut :
Buku gambar   Rp 1.675,00
Buku tulis        Rp 1.450,00
Bolpoin           Rp 1.275,00
Pensil               Rp 950,00
Penghapus       Rp 675,00
Rautan             Rp 750,00
Jika Abid ingin membeli 2 buku tulis, 1 bolpoin, dan 1 penghapus. Kira-kira berapa banyaknya uang yang harus dimiliki Abid?
Jawab :
Rp 1.450,00 dibulatkan menjadi Rp 1.500,00
Rp 1.275,00 dibulatkan menjadi Rp 1.300,00
Rp 675,00 dibulatkan menjadi Rp 700,00
Maka jumlah harganya adalah
2 buku tulis     2 x Rp 1.500,00 = Rp 3.000,00
1 boploin         1 x Rp 1.300,00 = Rp 1.300,00
1 penghapus    1 x Rp 700,00 = Rp 700,00
Jumlahnya 3.000 + 1.300 + 700 = Rp 5.000,00
Jadi, Abid harus memiliki uang kurang lebih Rp 5.000,00

Sumber :
Mustaqim, Burhan,dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika 4. Jakarta : CV. Buana Raya.